See You Tomorrow!

 Halo Gue Wahyu!

Apa kabar? bagaimana kehidupan? udah mulai ngerasain yang namanya Quarter-life-crisis? 

Gue jadi inget tulisan gue yang ini. Sebuah tulisan yang gue buat pada tahun 2020, kurang lebih 5 tahun lalu. Saat itu umur gue masih 17 tahun. Seorang bocah yang sok-sokan merasa telah dalam fase quarter life crisis padahal masih dikasih uang saku sama orang tua buat berangkat sekolah. Membaca tulisan gue yang masih absurd bikin gue berpikir banyak tentang bagaimana gue berkembang sejauh ini, Bagian dari kontemplasi diusia gue yang sedang menuju ke quarter life crisis yang sebenarnya.

Tomoro aren latte dabest!!!

Malam ini gue bertemu dengan seorang sahabat. Awalnya kita janjian untuk ngerjain skripsi bareng di kedai kopi Tomoro. Sudah jelas, asupan terbaik mahasiswa semester tua untuk mengerjakan skripsi adalah kopi, wi-fi, dan tempat nyaman 24 jam dimana Tomoro Coffee menyediakan itu semua. Namun, selayaknya mahasiswa semester tua, segala hal yang direncanakan tidak selalu berjalan demikian. Sudah dapat ditebak, pada akhirnya kami malah ngobrol ngalor-ngidul tanpa membuka naskah skripsi satu sama lain.

Lama tak berjumpa, lama tak berbicara, atau lama tak berdiskusi berdua, membuat kita sama-sama menggebu untuk bercerita tentang apa saja yang telah kami alami beberapa tahun belakangan. Kalau kata anak muda jaman sekarang, ini adalah sesi "life update" dalam obrolan. Gue memandang banyak hal dari dia tentang bagaimana kita berdua bertumbuh menjadi dua pribadi yang memiliki pandangan tentang hidup. Tentang bagaimana kita menikmati kehidupan saat ini, dan bagaimana nanti kita dikehidupan yang akan datang.

Dulu, gue selalu takut dengan apa yang akan terjadi esok hari. Selain karena gue nggak pernah tau tentang kemungkinan terburuk apa yang akan terjadi kedepannya. Gue selalu takut akan pandangan buruk orang lain ke gue dan itu bikin gue banyak bertahan di zona nyaman. 

Gue sadar, diusia sekarang tentu udah nggak boleh banyak main-main. Gue harus mulai fokus membangun apa yang mau gue capai. Dan, malam ini gue banyak disadarkan dengan obrolan dua mahasiswa semester tua yang sama-sama punya mimpi. 

Obrolan ini mengubah banyak hal tentang bagaimana gue memandang kehidupan yang berjalan. Dari yang awalnya takut sama hari esok jadi orang yang siap untuk menghadapi hari esok. Apapun itu, bagaimana pun itu, segala hal yang terjadi diesok hari biarlah terjadi.

Gue nggak pernah menyesal untuk waktu yang terbuang akibat banyaknya obrolan yang terjadi. Gue yakin pasti akan ada gantinya. Malam ini gue tidak jadi melanjutkan proposal skripsi, tapi gue in-charge dengan banyaknya obrolan positif dari sesi life-update ini. Hal itu sepadan, terlebih sebagai makhluk sosial, manusia emang perlu ngobrol untuk sekedar rilis stress dan berkeluh kesah. Hidup tidak akan berjalan se-cool Gojo Satoru dicintai lalu mati. 

Apalagi ngobrolnya di Tomoro Coffee.

Jadi...

See You Tomorrow! Buat segala hal yang akan terjadi esok hari.

See You Tomorrow! Buat sahabat. Kita harus banyak berbicara lagi untuk menceritakan hal baik dari apa yang sudah kita perbincangkan malam ini.

dan, See You Tomorrow! Buat gue pribadi. 2-3 tahun lagi, mari kita update kehidupan pada usia quarter life crissis yang sesungguhnya.

Selalu ada cerita menarik untuk dibagikan di blog ini. Gue berharap akan kembali rajin menulis, jadi See You Tomorrow untuk pembaca. Stay tune yaa!!!


Posting Komentar

0 Komentar