Kebahagiaan orang-orang datang dari hal yang berbeda-beda dan nggak menentu. Ada yang karena mendapatkan sebuah penghargaan, ditlaktir temen pas lagi bokek, diterima gebetan setelah confess berkali-kali, dan masih banyak lagi. Pun dengan gue pribadi. Nggak susah buat bikin gue bahagia karena pada dasarnya gue suka sama banyak hal.
Beberapa waktu lalu gue sempet baca sebuah artikel yang membahas tentang, "How to share happiness", dimana kebanyakan kebahagiaan katanya hadir dari 'siapa' dan 'apa'. Nggak salah, tapi setelah selesai membaca, gue coba bedah hal-hal yang hadir dalam hidup gue dan membawa kebahagian dari dua kategori tersebut.
Dan gue menyimpulkan sedikit hal..
Buat gue pribadi, setiap orang selalu datang dan pergi. Makanya gue nggak punya sosok yang spesifik untuk masuk kedalam kategori 'siapa' pada topik ini. Gue tau jelas, orang-orang yang ada dikehidupan gue saat ini adalah mereka yang memberikan arti kehidupan buat gue. Seiring berjalannya waktu, mereka-mereka ini akan ada yang bertahan, ada yang pergi, kemudian digantikan dengan yang baru. That's life. Itu sebabnya gue nggak pernah sebel atau marah saat temen lama gue yang dulu deket banget, sekarang punya temen baru yang lebih deket. Karena gue pun demikian.
Gue pernah membaca sebuah kutipan, katanya begini, "Happiness is only real when shared."
Gue setuju. Hidup nggak cuma soal gue, tapi gimana caranya orang-orang terdekat gue juga bisa merasakan apa yang membuat mereka bahagia. Ketika mereka bahagia, gue juga otomatis ikut bahagia. Itu yang memberikan arti dikehidupan yang sementara ini. Ketika gue bisa jalan-jalan dengan orang terdekat gue, nongkrong di angkringan, makan indomie di warkop langganan, atau sesederhana ngobrolin hal random di teras kontrakan, itulah saat dimana gue sedang menikmati dan menjalani kehidupan ini.
Apa yang memberikan arti kehidupan? gue sempet bingung untuk menjawabnya sampai akhirnya gue menemukan kata kuncinya, yaitu dengan menikmati hidup itu sendiri. Iya, gue tau hidup nggak selalu berjalan baik, tapi apakah saat itu terjadi semua hal akan berhenti termasuk kehidupan? gue sendiri lebih memilih menikmatinya dan menjalankan kehidupan seperti pada dasarnya, seenggaknya itu cara gue untuk memberikan arti dikehidupan. Apakah suatu saat cara itu akan berubah? mungkin, tapi gue nggak mau tau dulu karena nanti jadi nggak asik.
Kita semua punya keluarga, keluarga jauh yang cuma ketemu setahun sekali, keluarga atau tetangga jauh banget yang ngaku pernah gendong kita waktu kecil dan merasa paling tau tentang tumbuh kembang kita, pasangan, gebetan yang nggak jadi pasangan, mantan, temen, temen yang masuk close friends di Instagram, tukang nasi goreng langganan, dan masih banyak lagi kenalan yang kemudian menjadi orang terdekat karena punya kontribusi dihidup kita.
Pada akhirnya perihal membagi kebahagiaan, kita sendiri yang memutuskan siapa aja orang-orang terdekat yang bisa membagi atau dibagi kebahagiaan berdasarkan ikatan darah, kontribusi, atau apapun itu tergantung value yang kita pegang sendiri. Ketika 'siapa' dan 'apa' ini bisa menjadi tempat untuk kita shared the happiness, sikat!
1 Komentar
Yes i share mine
BalasHapus