Sebagai anak muda gue hobby banget jalan-jalan. Tapi tunggu dulu, kayaknya ngebosenin kalo yang dibahas gue mulu. Mari kita bahas suatu hal yang selalu kekinian. 'Generasi Muda'.
Ngomongin generasi muda ngga akan ada habisnya. Ya, banyak banget passion anak muda zaman sekarang. Ada yang hobbynya gonta-ganti pacar demi ngga kekurangan perhatian, nongkrong sana-sini buat menuhin feed instagram, sampe joget-joget didepan kamera biar viral. Semua dilakukan demi mencari jati diri atau sekedar eksis biar nggak ketinggalan zaman.
Tapi setelah gue teliti dan amati dengan mendaki gunung, lewati lembah, meyusuri sungai yang mengalir indah ke samudra serta melihat mantan bergandengan dengan pacar barunya. Hal yang juga banyak digemari generasi muda zaman ini adalah menjadi pegiat alam. Seperti dalam kegiatan cleaning montain dan reboisasi yang mana tak sedikit pesertanya berasal dari kalangan muda/mudi.
Ngga sekedar buat menuh-menuhin feed, tapi memang tujuan yang baik untuk menjaga keseimbangan iklim di muka bumi ini. Plus juga siapa tau bisa ketemu jodoh yang sama-sama pegiat alam, kan asik jadinya. Dari pada kaum rebahan yang kerjaannya cuma tiduran doang tapi selalu ngeluh kalo semakin hari suhu bumi makin panas aja.
Setelah gue kembali menginjakan kaki di hutan rimba dengan tetekbengek rindu udara segar, gue sadar peran penting hutan dalam menciptakan kembali udara sejuk dan segar. Itu juga yang bikin gue berfikir kalo Reboisasi sangat penting dilakukan. Mengingat memasuki musim kemarau biasanya akan banyak bencana tahunan terjadi. Yak, 'Kebakaran Hutan'.
Berdasarkan titik api Satelit Tera atau Aqua Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, awal mei lalu sudah muncul lebih dari 700 titik. Wah banyak juga ya. Tapi tenang, kabar baiknya dibandingkan tahun lalu, pada tahun ini terjadi penurunan titik api sebanyak 31,43% pada periode yang sama. Menurut penelitian yang telah dilakukan oleh KLHK, kebanyakan kebakaran hutan terjadi karena disengaja, seperti pembukaan lahan yang akan digunakan untuk budidaya atau tempat permukiman. Pelakunya juga bermacam-macam, ada yang memang dari oknum masyarakat atau korporasi. (Bingung bingung dah lu pada:v).
Terus apa dampaknya? Banyak banget. Beberapa diantaranya adalah, menurunnya kualitas air, erosi, meingkatnya bencana alam, hilangnya sejumlah spesies flora dan fauna, sendimentasi sungai, dan yang paling parah adalah pemanasan global dimana kebakaran hutan menghasilkan asap dan gas CO² yang juga akan memperparah efek rumah kaca.
Efek rumah kaca yang gue bahas bukan nama band ya! Tapi yang seperi ini.
Menurut Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC). Penumpukan emisi gas rumah kaca di atmosfer sejak masa praindustri sampai sekarang telah membuat suhu rata-rata bumi meningkat 1 derajat Celcius dan kalo ngga ada pengurangan emisi gas rumah kaca, 2 sampai 3 dekade mendatang suhu rata-rata bumi bisa naik sampai 1,5 derajat Celcius.
Kalo kalian berfikir 'ah kecil cuma 1,5 derajat Celcius doang'. Coba sekarang kalian ambil air biasa di panci, lalu letakan di atas kompor, setelah itu taruh tangan di atas panci berisi air, jangan deket-deket juga jangan jauh-jauh. Rasakan setiap uap yang kian merambat ke tangan mu yang seolah-olah membelai mesra. (jomblo dilarang ngayal yang aneh-aneh). Lama kelamaan akan semakin panas bukan? Itulah yang dirasakan bumi akibat efek rumah kaca.
Biarpun kecil tapi dampaknya sangat buas, seperti memperpanjang musim kemarau, resiko kekeringan meningkat, mencairnya es di kutub, dll. Efek rumah kaca juga bikin bumi terasa makin pengap dan kurangnya udara bersih.
Lalu gimana nih caranya biar bumi jadi adem lagi? Paling ngga mengurangi efek rumah kaca?
Tenang aja, gue punya 3 tahapan yang bisa dilakukan muda/mudi untuk tetap menjaga keseimbangan alam dan mengatasi perubahan iklim. Inget ya, cuma 3 tahap, simpel bangetkan.
Pertama, Mulai Menanam Pohon
Kenapa pohon? Kita semua tau kalo pohon punya peran penting bagi kehidupan di bumi. Satu batang pohon dapat menghasilkan 1,2 kilogram(kg) oksigen perhari. Sedangkan manusia membutuhkan 0,5 kg perhari. Itu tandanya satu batang pohon dapat menunjang kehidupan dua orang. Makin banyak pohon juga bakal bikin suasana makin adem, ngga kayak dia yang terus-terusan bikin hati kamu panas, so mending nanem pohon aja deh dari pada mikirin dia.
Kedua, Menanami Kembali Hutan yang Sudah Gundul
Kalo kalian bingung gimana caranya nanem pohon buat hutan gundul, sedangkan dilingkungan sekitar kalian ngga ada hutan atau jauh dari hutan. Kalian bisa mulai dari menanami pohon dilahan kosong yang tandus, atau menjadi penggerak pegiat alam untuk membuat hutan kota. Keren kan? Hutan kota memiliki peran penting dimana dapat menyerap Karbon dioksida dan menghasilkan Oksigen. Meski ngga berpengaruh langsung dalam mendinginkan hati dan pikiran mu setelah ngeliat dia jalan sama selingkuhannya, paling ngga kamu masih bernafas lega di tengah hiruk pikuknya kota.
Ketiga, Menjaga dan Merawat Pohon dan Hutan
Setelah menanam maka tugas selanjutnya adalah merawat serta menjaga. Sebagai muda/mudi kita dapat menjadi pelopor terciptanya keseimbangan alam yang baik. Gimana caranya? Dengan cara melaporkan pada pihak yang berwajib jika ada oknum yang melakukan pembakaran dan perusakan hutan, ikut kegiatan reboisasi serta pembersihan sampah di hutan. Kita jaga hutan agar tetap menghasilkan udara sejuk yang kelak dapat dinikmati pula oleh anak cucu kita.
Tiga langkah diatas tentu dapat dengan mudah dilakukan bukan? Gue pribadi ngerasa kalo hutan sangat penting perannya ditengah perubahan iklim saat ini. Hutan menghasilkan udara yang kita hirup sehari-hari. Tanpa hutan, agaknya mustahil bagi kita manusia bisa hidup dan bertahan lama di bumi. Dengan efek rumah kaca yang semakin hari membuat suhu semakin panas. Meski efek rumah kaca juga memberikan dampak positif bagi kehidupan. Efek rumah kaca yang bikin bumi jadi hangat dan layak dihuni. Tanpa efek rumah kaca, bumi akan jadi dingin, dingin banget sedingin sikap dia ke kamu(becanda:v), bumi akan jadi sedingin planet mars. Itu mengapa keseimbangan alam sangat diperlukan buat bikin bumi tetap menjadi #Rumahkita.
Jadi semuanya, ayo mendaki gunung lewati lembah... Wait! Gue bukan ninja hatori. Kita ulang ya...
Jadi semuanya, ayo jaga hutan agar tetap dapat menghasilkan udara sejuk setiap harinya. Biar kalian kalo bangun pagi nambah semangat untuk membangun negeri tercinta... ea:v. Jangan cuma pacar mu saja yang disayang, tapi pohon dan hutan juga. Kalo ngga ada mereka, yakin masih bisa sayang-sayangan? Hayo...
Ayo muda/mudi negeri. Jadi pelopor penggerak demi menjaga hutan tetap asri dan terlindungi dan juga Stop kebakaran hutan di Indonesia
Saya sudah berbagi pengalaman soal perubahan iklim. Anda juga bisa berbagi dengan mengikuti lomba blog "Perubahan Iklim yang diselenggarakan oleh KBR (Kantor Berita Radio) dan Ibu-Ibu Doyan Nulis (IIDN). Syaratnya, bisa anda lihat di sini.
2 Komentar
I like
BalasHapusThanks😊
Hapus