Ngada dan Segala Cerita

 

Halo Gue  Wahyu!

Apa kabar kawan pembaca? semoga senantiasa baik dimana pun dan apa pun keadannya.

Gue yakin beberapa dari kalian pasti bingung waktu baca judul tulisan ini, terkesan nggak menarik? atau malah jadi mikir, ini apa? Hal yang sama juga terjadi sama gue. Ketika baru mendegar kata 'Ngada' gue reflek buka google maps untuk mencari dimana lokasinya, dan cukup banyak mencari di internet tentang 'Ngada'. 

Ngada adalah sebuah kabupaten di Kepulauan Flores, Nusa Tenggara Timur. Berbatasan langsung dengan Kabupaten Nagakeo disebelah timur dan Kabupaten Manggarai Timur disebelah barat. Memiliki ibu kota kabupaten bernama Bajawa dan memiliki tiga suku besar yakni Suku Nagakeo, Suku Bajawa, dan Suku Riung.

Gimana? makin asing dengan nama nama daerah yang gue sebutin? 

Lalu kenapa tiba-tiba gue menceritakan Ngada?

Saat tulisan ini gue buat, ini adalah hari ke-12 gue berada di tanah Ngada. Dalam misi pengabdian masyarakat dengan harapan bisa banyak membantu terutama dibidang pengembangan sumber daya manusia, gue datang ke tanah Ngada

Dulu gue sering mikir, kira-kira bisa nggak ya gue yang penakut ini, yang terlalu sering bertahan pada zona nyaman, keluar menuju daerah pelosok dan bertahan hidup disana. Gue sering mikir, apa iya Indonesia timur sama seperti apa yang suka diberitakan ditelevisi atau sama seperti yang gue baca dibuku? Apa iya Indonesia timur sekeras dan semenakutkan itu? 

"One Day to be Day One"

Kalimat pertama yang muncul dikepala setelah banyak kehangatan terjadi disini.

Segala angan-angan dan pertanyaan "suatu hari gue bisa nggak ya kesana?" terjawab sudah pada hari pertama.

Masyarakat Ngada sangat hangat menyambut kami, setiap perjalanan tidak pernah sepi karena selalu ada sapa penduduk yang mengiringi. Gue nggak bisa pungkiri, julukan kota dingin atau kota kabut untuk Ngada cuma berlaku untuk cuaca, selebihnya hangat dan ramah tamah penduduk menyelimuti begitu dekat.

Gue banyak belajar disini, terutama soal rasa syukur. Mama disini sering bilang, "Makan sudah dengan apa yang ada" padahal yang tersaji nggak cuma apa yang ada. Setiap berkunjung dari rumah satu ke rumah yang lain selalu ditawari makan dan diajak makan bersama. Sederhana, tapi rasa hangat dari tawa yang tercipta serta senyum penuh syukur bikin gue makin nyaman disini. 

Segalah hal baik yang diada disetiap rumah, dikelola dengan baik oleh penduduk disini. Menciptakan rasa hangat ditengah dinginnya hari-hari di Ngada, ia meninggalkan segenap cerita yang berkesan bagi siapa pun yang datang. Dan gue, adalah orang yang paling nggak sabar untuk menceritakan tentang Ngada, lewat tulisan atau segala cara yang bisa gue lakukan. 

Jadi? siap nunggu cerita selanjutnya tentang Ngada?




Posting Komentar

1 Komentar