Kilas Balik 2021 : Fase Pertama (Pelayaran)

 Halo Gue Wahyu!

Seperti yang gue bilang dipostingan sebelumnya, buat yang belum baca bisa klik disini.

Seperti yang gue bilang, dalam tiga minggu terakhir bulan Desember ini gue akan membuat kilas balik tahun 2021 yang terjadi pada diri gue pribadi. Jadi inilah fase pertama.


Awal tahun baru 2021 menjadi awal tahun yang penuh semangat. Ya, karena awal tahun ini masih magang dan uang bulanan buat jajan masih aman. Tapi juga menjadi awal tahun yang menyebalkan karena harus bangun pagi lima kali dalam satu minggu buat berangkat ketempat magang yang ada di luar kota.

Fase pertama ini gue sebut dengan fase pelayaran, kenapa pelayaran? Dalam kurun waktu empat bulan awal tahun ini gue merasa sedang berlayar mencari jati diri, melihat dan menemukan banyak hal dalam perjalanan yang gue lakukan. Gue disajikan dua menu pilihan untuk melanjutkan hidup setelah lulus nantinya. Ya, di fase ini gue lagi mempersiapkan kelulusan dan mau ngapain lagi habis itu. Antara kerja atau kuliah, dua-duanya punya kemungkinan baik atau buruk kedepannya.

Latar belakang gue yang seorang pelajar sekolah kejuruan tentu bikin gue punya niatan buat langsung kerja, terlebih posisinya gue habis magang dan udah nemuin sisi nyaman dari bekerja. Tapi, kalo langsung kerja, waktu buat eksplor diri akan semakin berkurang.

Setelah melewati proses pemikiran yang cukup panjang, akhirnya gue memutuskan untuk kuliah. Iya, kuliah. Pada akhirnya gue harus kembali difase menjadi orang yang 'digurui'. Tapi nggak masalah, toh gue orangnya emang suka belajar.

Kembara pelayaran dimulai, gue pertama kali mendaftar ke universitas. Semuanya nggak berjalan mulus. Penolakan demi penolakan, kegagalan demi kegagalan gue dapatkan.

Difase ini gue kembali berfikir, apakah kuliah pilihan tepat yang gue pilih? berpikir demikan pun tanpa alasan karena gue udah ditolak 10 universitas baik swasta atau negeri yang gue coba buat daftar. Kembara pelayaran terus berlanjut, meski seolah-olah kapal yang gue pake udah bolong-bolong seperti keyakinan gue terhadap pilihan yang gue ambil. Kapal udah banyak yang rusak tapi badai nggak kunjung mereda.

Beruntung, pada akhirnya ada harapan. Dari total 14 universitas yang gue diterima 4 universitas dan akhirnya gue menetapkan satu pilihan disini, Universitas Gadjah Mada. Dengan diterima dan resmi menjadi anak kuliahan, gue sedikit bisa bernapas lega dan memperbaiki kerusakan-kerusakan yang ada di kapal.

Awal tahun ini ngasih banyak banget pelajaran buat gue. Ngasih luka, ngasih suka. Fase ini mendewasakan gue yang secara nggak langsung juga nunjukin sifat cengeng dan kekanak-kanakan gue. 

Gue mengakui kalo tahun ini berat, berat banget. Kita harus sama-sama beradaptasi dengan kebiasaan baru, menyusun ulang rencana dan membangunnya kembali. Tapi, buat sampe dititik ini, titik dimana pada akhirnya gue bisa nulis postingan ini atau kalian yang lagi duduk dan baca tulisan gue ini, jadi bukti bahwa kita sama-sama bisa kok melewatinya. Ya, meskipun agak lecet-lecet dikit.

Setelah Fase itu, akan ada fase yang lebih berat lagi. Yang gue lakukan adalah mempersiapkan kapal yang lebih kuat lagi untuk mengarungi samudra kehidupan.

Gue berharap kalian juga memepersiapkan kapal yang sepadan. Tetap semangat, nggak terlalu semangat juga nggak apa-apa tapi jangan menyerah.

See you!

Posting Komentar

1 Komentar